Kamis, 08 Januari 2015

Peranan Koperasi Terhadap Ekonomi Lemah dan Kuat

Koperasi sebagai salah satu bentuk badan usaha yang sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Dasar 1945, harus diberikan kesempatan seluas-luasnya dan ditingkatkan pembinaannya, sehingga benar-benar mampu menunaikan peranan yang sesungguhnya dalam pembangunan. Kebijaksanaan ini harus diambil dalam rangka memecahkan ketidakselarasan di dalam masyarakat, karena adanya selapisan kecil masyarakat dengan kedudukan ekonomi yang sangat kuat dan menguasai sebagianterbesar kehidupan ekonomi nasional, sedang di lain pihak bagian terbesar masyarakat berada dalam keadaan ekonomi yang lemah dan belum pernah dapat menjalankan peranannya yang besar dalam kegiatan perekonomian nasional.

Keadaan Masalah

Pembinaan dan pengembangan koperasi merupakan langkah nyata untuk menumbuhkan dan meningkatkan peranan serta tanggung jawab masyarakat golongan ekonomi lemah dalam pembangun­an. Sebagian besar dari golongan ekonomi lemah berada di dae­-  rah-daerah pedesaan, dan karena itu pemberian perhatian khusus pada pembangunan Koperasi Unit Desa, disingkat KUD, meru­pakan langkah yang sangat diperlukan. Pembangunan KUD dapat membangkitkan swadaya masyarakat desa untuk berpartisipasi     dalam pembangunan dan meningkatkan taraf hidupnya. Lagi pula, pembangunan KUD juga akan membantu masyarakat pedesaan untuk mendorong perkembangan kewirausahaan. Dan apabila berhasil, juga mendorong pemerataan kesempatan berusaha yang selanjut nya akan mendorong perluasan kesempatan kerja dan peningkatan produktivitas penduduk daerah pedesaan. Dengan perkataan lain, pembangunan KUD apabila berhasil, akan membantu usaha pe­ningkatan pendapatan nyata penduduk desa dan dengan demikian membantu usaha pemerataan pembagian hasil-hasil pembangunan. Demikianlah maka selama Repelita III pembinaan KUD memperoleh prioritas utama. Dalam pada itu pembinaan koperasi-koperasi primer yang lain, juga tidak diabaikan. 

Keadaan Koperasi Dewasa Ini

Pembangunan koperasi yang dilaksanakan selama Repe­-lita IV, secara kuantitatif (usaha koperasi) telah menunjuk­-     kan hasil yang cukup memadai. Namun demikian, agar hasil yang telah dicapai tersebut dapat berkesinambungan maka diperlukan perkembangan pembangunan koperasi secara kualitatif. Apabila secara kualitatif (kelembagaan koperasi) koperasi yang ber­sangkutan cukup berkembang maka peranannya dalam perekonomian nasional pada umumnya, dan dalam pembangunan pada khususnya, akan makin meningkat. Keadaan koperasi selama periode Repe­-lita IV.

Jalan-Jalan Keluarga yang Mengecewakan

Pada saat weekend saya dan keluarga berencana berwisata ke curug bidadari tepatnya daerah sentul. Berawal dari saya yang mengajukan jalan-jalan kesana. Karna saya sangat penasaran sekali dengan curug bidadari. Yang saya dengar dari teman-teman saya, dan yang saya baca dari artikel disana menceritakan keaada curug yang sangat bagus dan emang tempat berwisata yang cocok untuk keluarga karna alam nya yang indah.

Nah tepatnya hari sabtu saya dan keluarga menuju curug bidadari untuk berlibur dihari weekend, dari rumah saya sudah membawa perlengkapan berenang dan makanan untuk cemilan disana nanti. Saya berangkat dari rumah sekitar jam 12 karna kita semua bangunnya kesiangan, jadi berangkatnya siang deh.Setelah kami dalam perjalan lewat tol, kami sudah merasa tidak sabar untuk sampai disana. Tetapi dalam perjalanan kami terkena macet yang cukup panjang dan cukup lama untuk sampai keluar di tol sentul. Setelah kami bermacet-macetan akhirnya kami sampai juga di sentul. Tapi perjalanan kita belum selesai, kita masih jauh untuk sampai ke curug bidadari.


Dalam perjalanan ke curug bidadari, kami melewati jalanan yang berkelok-kelok dan jalanan nya pun ckup kecil dan sedikit terjal karna kita sudah memasuki pedesaan. Dalam perjalanan ke curug bidadari, kami menikmati keindahan yang ada di kiri kanan jalan dengan angin yang sejuk dan begitu cukup dingin karna sudah memasuki kawasan pegunungan. Setelah perjalan yang cukup jauh, kita sudah mulai sampai di curug bidadari. Sudah keliatan mobil-mobil yang arah pulang dan mobil yang arah berdatangan. Setelah sudah ditengah perjalanan, jalan sudah berubah dengan jalanan yang tidak rata, dan terjal menuruh kebawah, licin juga karna tidak beraspal. Antrian panjang mobil pun sudah kelihatan karna banyak nya pengunjung yang ingin berwisata ke curug bidadari. Setelah kita sudah menunggu berapa lama dan jalanan pun makin terjal kebawah dan macet pun tidak gerak karna tempat masuk dan keluarnya wisata curug sudah penuh dengan wisatawan yang ingin datang mapun pulang sehingga terjadi kemacetan panjang.

Ayah dan ibu ku pun sudah merasa lelah dnegan antriannya yang cukup panjang dan tidak gerak itu. Dan ayah ku pun berinisiatif untuk menyerah dengan perjalanan yang cukup melelahkan, dan akhirnya kami berputar arah balik dan tidak jadi berwisata ke curug bidadari. Padahal itu sudah dekat ke curug bidadarinya. Dengan rasa kecewa aku pun mengikuti keputusan ayah ku untuk berputar arah untuk pulang. Tetapi aku dan adek-adek ku tidak mau pulang begitu saja. Aku dan adek-adek ku meminta untuk jalan-jalan didaerah situ saja.

Ditengah perjalanan arah pulang, kami sudah merasa lapar. Dan ayah meminggirkan mobilnya dipinggiran jalan untuk beristirahat sejenak, dan makan dimobil sambil menikmati keindahan alam disana. Setelah selesai beristirahat dan makan. Kami melanjutkan perjalan untuk berwisata ketempat lain. Dan akhirnya kita berwisata ke Rainbow Hills, disana kita mengelilingin jalanan sambil menikmati dan suasana alam yang dikanan kiri jalanan yang sangat jarang sekali kita temui di jakarta. Lalu kita berhenti untuk berfoto-foto setelah itu kita memutuskan untuk pulang dengan rasa kecewa karna kita tidak bisa sampai ditempat yang kita inginkan yaitu curug / air terjun bidadari.

Teman Dan Sahabat Baru di Kampus

Awal masuk kuliah aku bingung untuk harus bertanya dan mengobrol dengan siapa karna semua murid baru yang ada dikelas aku, tidak ada satu pun orang yang aku kenal. Tetapi aku berinisiatif untuk berkenalan dengan orang yang ada disekitar tempat aku duduk dikelas. Pertama aku berkenalan dengan seorang perempuan bernama dian. Setelah berkenalan dan mengobrol-ngobrol ternyata aku merasa nyambung dengan dian. Setelah beberapa lama kuliah, aku pun berusaha gabung dan bersosialisasi kepada yang lain. Tapi tidak semua teman baru ku bisa bersosialisasi dengan baik. Ada juga teman baru ku yang sudah mempunyai teman dekat dan tidak mau bergabung dengan yang lain.

Setelah sudah lama kuliah, aku pun sudah punya teman dekat dikelas yaitu kicky, anif, ajeng, ika, dan termasuk dian. Mereka adalah teman dekat aku di dalam kelas, mereka juga sangat welcome kepada aku dan dari masing-masing mereka terutama juga sudah ada yang sebelumnya sudah kenal jadi lama kelamaan kita menjadi akrab.

Setiap ada pembagian tugas kelompok, atau pun acara di luar kelas kita selalu bareng-bareng untuk pergi bersama dan belajar bersama. Selain itu kita juga punya teman cowo yaitu krisna, rafli, bayu, hilman, fadli. Mereka adalah temen cowo yang deket sama kita-kita, karna mereka juga sering ikut pergi, jalan-jalan, dan belajar bersama dengan kita-kita. Di waktu istirahat kuliah pun terkadang kita rame-rame makan bareng atau ngumpul duduk di bawah pohon rindang halaman kampus sambil ngobrol-ngobrol gitu deh.

Setelah sudah mengikuti perkuliahan selama satu semester kami semakin dekat, malahan kami membuat nama sekumpulan kami itu dengan sebutan nama “ anak-anak ora urus “ sebutan itu sebenernya tidak direncanakan, hanya terlintas dalam bercandaan kita. Karna kita selalu mengucapkan ora urus setiap ada temen kita yang bercanda, yaudah deh dipakai lah itu sebutan untuk nama sekumpulan kita-kita.

Selama kita berteman, kita mempunyai rasa kepedulian satu sama lain. Jadi bisa di bilang mereka bukan sekedar teman biasa, tetapi mereka adalah sahabat-sahabat yang mempunyai keunikan tersendiri dari masing-masing orang. Dengan keunikan mereka itulah yang ngebuat kita bisa nyatu dan bisa saling kompak dalam masalah apapun, seneng, sedih, marah apapun itu pasti semua saling bisa ngebantu satu sama lain dan enggak ada yang namanya egois, pasti semua selalu diomongin bareng-bareng kalo kita ada masalah, kalo kita punya rencana liburan, ataupun kalo ada teman kita yang susah pasti kita semua selalu ikut serta nggak hanya 1 atau 2 orang saja, tapi semua pasti selalu harus ikut serta.

Makanya meskipun sekarang kita udah semester 3, kita udah nggak sekelas lagi, udah pada punya teman baru lagi, dan kita semua kesebar dibeda-beda kelas tapi tetap aja kita masih suka ngumpul, pergi atau jalan-jalan bareng, terus kalo salah satu kita ada masalah pasti kita bantu sama-sama dengan ngumpul atau kontak-kontak di group bbm buat ngomongin bareng-bareng.

Intinya sih kita sebisa mungkin untuk bisa saling inget, saling bisa ngebagi waktu lagi untuk bisa ngumpul-ngumpul bareng, atau ngga hangout bareng lagi. Yang utama sih persahabatan kita kalo bisa sih jangan sampai putus gitu aja, cuma karna udah pada sibuk masing-masing dengan kuliahnya. Soalnya sahabat yang udah kaya keluarga dan udah saling tau sifat atau sikap masing-masing itu susah dicari dibanding cari teman biasa yang  cuma butuh dan dateng kalo lagi ada perlu nya doang, enggak kaya anak-anak ora urus yang udah saling nganggep satu sama lain kaya keluarga. Sahabat kaya gitu lah yang susah dicari. 

Keluarga Besar


Aku mempunyai keluarga yang bisa dibilang keluarga besar, yaitu 2orang tua dan 3orang adek perempuan sehingga jumlah keluarga ku 6orang termasuk aku yaitu anak pertama dari 4 bersaudara. Sebelumnya aku ingin memperkenalkan anggota keluarga ku dulu, yang pertama dari laki-laki yang paling ganteng di keluarga ku yaitu ayah ku. Ayah ku seorang pelaut yang suka meninggalkan ibu ku, aku dan adek-adek ku di rumah karna ayah bekerja di luar negeri sebagai pelaut.

Dari kecil aku sudah sering sekali ditinggal ayah berbulan-bulan karna kerja nya yang jauh dari jakarta malahan jauh dari indonesia. Jadi setiap ayah berangkat berlayar aku dan ibu ku sudah terbiasa dengan keaadan dirumah tanpa seorang ayah, sehingga dirumah cuma ada aku, adek-adek ku dan ibu ku yang semua nya adalah perempuan. Jadi setiap ayah ku pulang berlayar pasti keluarga senang karna jarang sekali kita bisa berumpul keluarga dan tepatnya ada yang bisa jagain kita dirumah.

Yang kedua yaitu ibu ku, dia adalah seorang ibu yang bisa dibilang super kuat dan super multi fungis hehe, karna disatu sisi ibu ku bisa menjadi seorang ayah hehe. Soalnya ibu ku tidak hanya mengerjakan tugas-tugas ibu rumah tangga saja, dia juga sering mengerjakan tugas laki-laki seperti contohnya membeli alat-alat onderdil mobil yang biasa nya para pembeli nya itu adalah kalangan laki-laki. Selain itu ibu aku juga semua pekerjaan rumah dan masalah rumah pasti diselesaikan dengan sendiri kalo dia masih mampu menyelesaikannya tanpa meminta tolong kepada saudara atau orang lain. Jadi intinya ibu ku karna sudah terbiasa ditinggal ayah ku dan juga sudah terbiasa tinggal dirumah tanpa adanya laki-laki itu yang bisa ngebuat ibu ku menjadi super kuat dan super multi fungsi hehehe.

Yang ke tiga yaitu adek-adek ku, adek kedua ku namanya ega dia sekarang sudah duduk di bangku SMA kelas 2. Lalu ade ketiga ku namanya tika dia sekarang juga sudah duduk di bangku SMP kelas 1. Dan yang terakhir adek bontot ku namanya eki dia sekarang sudah SD kelas 1. Aku dan adek-adek ku terkadang suka tidak akur, suka berantem gitu deh. Masalah kecil apapun pasti ada aja yang namanya ribut dari diantara kita-kita, yah biasa namanya juga saudara pasti ada aja yang di ributin sampe-sampe bikin ngomel ibu kita.

Aku suka nya main sama adek ku yang kedua, karna dia sudah cukup dewasa dan bisa dibilang udah bisa diajakin curhat-an atau ngga diajakin kompromi masalah apapun. Tapi terkadang juga sih ribut-ribut kecil kalo udah ada yang gamau ngalah pasti ribut deh. Nah kalo sama adek ku yang kedua, aku sih ngga terlalu akrab karna dia tuh orang nya belum dewasa dan nggak bisa di ajak kompromi kalo ada masalah apapun. Disatu sisi juga dia orang nya suka ngadu kalo ada apa-apa jadi aku sama ega nggak terlalu akrab dan ga suka juga sih sama dia karna sifat jelek nya itu. Nah yang terakhir adek aku yang ketiga, dia anaknya agak tomboy kaya laki-laki gabisa diem pasti ada aja hal yang dia lakuin dan pasti bikin kita ketawa, kesel, marah-marah dan malahan kalo dia lagi nggak ada dirumah pasti rumah sepi karna nggak ada suara-suara berisik dan kerusuhan dia dirumah. Aku sama eki juga cukup akrab, tapi suka berantem soalnya aku suka ngejailin dia kalo lagi main atau pun lagi diem nonton tv hehe. Abis nya cuma dia sih yang bisa aku jailin dirumah kan cuma dia yang masih kecil. Jadi sih eki ngga terlalu nurut sama aku karna dia kesel suka aku jailin.

Tapi intinya aku sangat senang bisa mempunyai orang tua dan saudara-saudara seperti mereka yang bisa ngebuat keluarga ini punya karakteristik tersendiri didalam rumah. Yang di saat aku lagi pergi atau pun berlibur di luar kota bersama teman-teman pasti selalu kangen sama mereka karna cuma mereka yang bisa buat aku senang dengan karakter nya mereka masing-masing. I LOVE MY FAMILLY.