Senin, 09 November 2015

Softskill - Bab 1 " Perilaku Konsumen "

Nama     : Putri Juliana
Kelas     : 3EA27
NPM     : 17213013 

Perilaku konsumen, Edisi Kedelapan,  Schiffman & Kanuk
BAB 1

Gambaran pembuka :
Pendahuluan: Dampak Revolusi Digital pada Perilaku Konsumen
1.      Tujuan dari One-to-One Marketing
-          Untuk mendapatkan pelanggan
-          Menjual lebih banyak produk
-          Membuat keuntungan

2.      Revolusi di Pasar Digital
-          Memungkinkan kustomisasi produk , layanan , dan pesan promosi tidak seperti
sebelumnya.
-          Meningkatkan hubungan pelanggan dengan lebih efektif dan efisien

3.      Perubahan Iklim Usaha
-          Peningkatan konsumsi daya
-          Akses terhadap produk dan layanan informasi ini lebih
-          Pertukaran dan instan interaktif
-          Bagi nasabah akses dan pilihan kita
-          Evolusi ke luar:
a.       Harus terkoneksi ke internet
b.      PDAs
c.       HDTV
d.   Telepon genggam



4.      Perilaku Konsumen
Perilaku yang konsumen menampilkan dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk dan jasa yang mereka mengharapkan akan memuaskan kebutuhan mereka .
5.      Barang Pribadi
Individu yang membeli barang dan jasa untuk penggunaan nya sendiri, untuk keperluan rumah tangga, untuk penggunaan seorang anggota keluarga, atau untuk seorang teman.

6.      Organisasi konsumen
Bisnis, badan pemerintah, atau lembaga lainnya ( keuntungan atau ) gratis yang membelibarang, layanan, dan / atau peralatan yang diperlukan untuk organisasi untuk berfungsi.

7.      Perkembangan konsep pemasaran
-          Konsep produksi
-          Konsepproduk
-          Konsepmenjual
-          Konseppemasaran

8.      KonsepProduksi
-          Menganggap bahwa para konsumen tertarik terutama di ketersediaan harga produk di bawah 
-          TujuanPemasaran :
1.  Murah, Efisienproduksi
2. Intensifdistribusi
3. Pasarekspansi

9.      KonsepProduk
-          Menganggap bahwa para konsumen akan membeli produk yang menawarkan merekakualitas tertinggi , sebaik mungkin , dan yang paling fitur
-          TujuanPemasaran :
1. Peningkatanmutu
2. PenambahanFitur
-          Kecenderungan pemasaran miopia

10.  KonsepPenjualan
-          Menganggap bahwa para konsumen kecil kemungkinan untuk membeli sebuahproduk kecuali mereka yang agresif dibujuk untuk melakukannya
-          TujuanPemasaran :
1. Menjual, menjual, menjual
-          Kurangnya perhatian untuk pelanggannya kebutuhan dan kepuasan

11.  KonsepPemasaran
-          Mengasumsikan bahwa untuk menjadi sukses , perusahaan harus menentukan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran tertentu dan selamatkanlah satisfactions yang diinginkan lebih baik dari kompetisi
-          TujuanPemasaran :
1. Keuntungan melalui kepuasan pelanggan

12.  Para pemimpin pengusaha yang memahami perilaku konsumen
-          Alfred sloan, general motors
-          Kolonel sanders, KFC
-          Ray Kroc, McDonald’s


13.  KonsepPemasaran
Sebuah consumer-oriented filsafat yang menunjukkan bahwa kepuasan kebutuhan konsumsi yang menyediakan fokus bagi pengembangan produk dan strategi pemasaran untuk mengaktifkan perusahaan untuk memenuhi sendiri tujuan organisasi.

14.  Pelaksanaan konsep pemasaran
-          Riset Konsumen
-          Segmentasi
-          Penargetan
-          Posisi

15.  RisetKonsumen
Proses dan alat bantu yang digunakan untuk mempelajari perilaku konsumen.
DuaPerspektif
1. Pendekatan Positivis
2. Pendekatan interpretivist

16.  Segmentasi, menargetkan, dan posisi
-          Segmentasi: proses membagi pasar menjadi subsetdari konsumen dengan kebutuhan umum ataukarakteristik
-          Penargetan: memilih satu bijih lebih segmen untuk mengejar
-          Posisi: mengembangkan gambaran yang berbedauntuk produk dalam pikiran  konsumen
-          Posisi sukses
-          Mengkomunikasikan manfaat produk, daripada fitur
-          Berkomunikasi proposisi penjualan unik untukproduk

17.  Bauran pemasaran
-          Produk
-          Harga
-          Tempat
-          Promosi

18.  Hubungan yang sukses
-          Nilai pelanggan
-          Kepuasan pelanggan
-          Retensi pelanggan

19.  Jenis pelanggan
-          Loyalis
-          Rasul
-          Pembelot
-          Teroris
-          Sandera
-          Tentara bayaran


20.  Pelanggan fokus profitabilitas pemasaran


-          Tier 1: Platinum
-          Tingkat 2: emas
-          Tingkat 3: besi
-          Tingkat 4: memimpin

21.  Konsep pemasaran social
Revisi konsep pemasaran tradisional yangmenunjukkan bahwa pemasar mematuhi prinsip-prinsip tanggung jawab sosial di pemasaran barangdan Jasa; itulah, mereka harus berusaha untukmemenuhi kebutuhan dan keinginan pasar sasaranmereka dengan cara yang mempertahankan danmeningkatkan kesejahteraan konsumen danmasyarakat secara keseluruhan

Konsep pemasaran social
-          Semua perusahaan prosper ketika masyarakatmakmur.
-          Perusahaan, serta sebagai individu, akan lebih baikjika tanggung jawab sosial adalah komponenintegral dari setiap keputusan pemasaran.
-          Membutuhkan semua pemasar mematuhi prinsiptanggung jawab sosial.
-     Masukan :
-     Pengaruh eksternal :

22.  Usaha-usaha pemasaran perusahaan:
1. produk
2. promosi
3. harga
4. saluran distribusi

Penerangan lingkungan:

1. keluarga
2. informal sumber
3. sumber non-komersial
4. kelas sosial
5. subkultur dan budaya

- Proses :

Pengambilan keputusan konsumen:

Membutuhkan pengakuan     <====   Bidang psikologis
1. motivasi
2. persepsi
3. belajar
4. kepribadian
5. sikap

Cari prepurchase

<=====  Evaluasi alternatif                                Pengalaman
 


- Keluaran:
Pasca keputusan perilaku
Pembelian
1. sidang
2. ulangi pembelian

Evaluasi postpurchase           =====>    Pengalaman                                      

Gambar 1-1:
Model pengambilan keputusan konsumen







Minggu, 18 Oktober 2015

Pola Perilaku Konsumen Di Pasar

NAMA : PUTRI JULIANA
KELAS : 3EA27
NPM : 17213013

PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen adalah sebuah kegiatan yang berkaitan erat dengan proses pembelian suatu barang atau jasa. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Ketika memutuskan akan membeli suatu barang atau produk, tentu sebagai konsumen selalu memikirkan terlebih dahulu barang yang akan dibeli. Mulai dari harga, kualitas, fungsi atau kegunaan barang tersebut, dan lain sebagainya. Kegiatan memikirkan, mempertimbangkan, dan mempertanyakan barang sebelum membeli merupakan atau termasuk ke dalam perilaku konsumen. Tentu sebagai konsumen, tidak ingin salah membeli suatu produk atau jasa, maka dari itu perilaku konsumen diperlukan.
Yang termasuk ke dalam perilaku konsumen selain mengenai kualitas produk, juga meliputi harga produk atau jasa tersebut. Jika harga suatu produk tidak terlalu tinggi, maka konsumen tidak akan terlalu lama membutuhkan waktu untuk memikirkan dan melakukan aktifitas perilaku konsumen. Namun jika harga suatu barang atau jasa tersebut bisa dibilang tinggi, atau mahal, maka konsumen tersebut akan memberikan usaha lebih terhadap barang tersebut. Pembeli tersebut akan semakin lama melakukan perilaku konsumen, seperti melihat, menanyakan, mengevaluasi, dan mempertimbangkan.

Pada dasarnya, perilaku konsumen secara umum dibagi menjadi 2 yaitu perilaku konsumen yang bersifat rasional dan irrasional. Yang dimaksudkan dengan perilaku konsumen yang bersifat rasional adalah tindakan perilaku konsumen dalam pembelian suatu barang dan jasa yang mengedepankan aspek-aspek konsumen secara umum, yaitu seperti tingkat kebutuhan mendesak, kebutuhan utama/primer, serta daya guna produk itu sendiri terhadap konsumen pembelinya. Sedangkan perilaku konsumen yang bersifat irrasional adalah perilaku konsumen yang mudah terbujuk oleh iming-iming diskon atau marketing dari suatu produk tanpa mengedepankan aspek kebutuhan atau kepentingan. 

2 Judul Tentang Pasar Cari Persmaan dan Perbedaan


NAMA :PUTRI JULIANA
KLS : 3EA27
NPM : 17213013

Ambisi dan Tantangan Pasar Modal RI

Liputan6.com, Jakarta - Industri pasar modal Indonesia merayakan diaktifkannya kembali pasar modal yang sudah berjalan selama 38 tahun. Perayaan kembali diaktifkannya pasar modal Indonesia pada Senin 10 Agustus 2015 ini berbeda dari tahun sebelumnya.
Kini otoritas bursa dipimpin oleh susunan direksi baru periode 2015-2018. Tito Sulistio resmi menjadi Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menggantikan Ito Warsito yang diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada Kamis 25 Juni 2015.
Saat pengangkatannya tersebut, Tito mengatakan sejumlah ambisi untuk membawa pasar modal Indonesia menjadi lebih baik ke depan. Ia mengharapkan pasar modal Indonesia dapat mengalahkan bursa saham Thailand terutama soal transaksi harian saham. Saat ini rata-rata transaksi harian saham di BEI pada 2015 sekitar Rp 6,03 triliun.
Untuk mencapai target itu, Tito menuturkan, pihaknya ingin meningkatkan kepercayaan investor di pasar modal, mendorong emiten berkualitas untuk masuk ke pasar modal Indonesia, dan menjadikan bursa saham lebih efisien.
Gebrakannya memang cukup cepat. Otoritas bursa menaikkan jumlah dana perlindungan investor dari Rp 25 juta menjadi Rp 100 juta. Ketua Komite Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Susy Meilina menuturkan, kenaikan dana perlindungan investor itu positif untuk pasar modal Indonesia sehingga mendorong kepercayaan investor berinvestasi di pasar modal. 
"Adanya moral hazard dilakukan satu dua orang di pasar modal pengaruhi industri. Karena itu, dengan ada kartu AKSES, ada dana perlindungan investor membuat kepercayaan investor di pasar modal," ujar Susy saat dihubungi Liputan6.com, Senin (10/8/2015).
Ia menambahkan, jumlah investor saat ini memang masih berkutat di angka 400 ribu. Padahal jumlah investor ritel terutama lokal mesti diperbanyak untuk menjaga pasar modal Indonesia. Jumlah investor pasar modal Indonesia masih minim memang selalu menjadi masalah klasik. Otoritas bursa pun gencar melakukan sosialisasi dan edukasi soal pasar modal. Bahkan menggelar program edukasi Gerakan Cinta Pasar Modal Indonesia pada tahun lalu.
Tak hanya meningkatkan jumlah investor, otoritas bursa juga perlu bersiap-siap hadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Susy mengatakan, regulator dan otoritas bursa juga mesti melindungi para pelaku pasar modal termasuk perusahaan sekuritas untuk hadapi MEA di depan mata. Dengan ada MEA akan membuat sejumlah perusahaan sekuritas asing dapat mudah menawarkan produk di Indonesia, dan mendorong perusahaan Indonesia untuk mencatatkan saham di pasar modal negara lain.
"Pasar modal Indonesia seharusnya dapat perlindungan dari regulator. Perusahaan asing akan sangat agresif saat MEA untuk masuk ke pasar Indonesia apalagi pasarnya besar. Saat MEA perusahaan asing dapat sosialisasikan emiten listing di negara lain. Karena itu perlu ada azas resiprokal," kata Susy.
Di tengah tantangan dan ambisi tersebut, saat perayaan diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, kondisi kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung tertekan. Kinerja IHSG minus 8,74 persen secara year to date menjadi 4.770,30 pada penutupan perdagangan saham Jumat 7 Agustus 2015. Posisi kinerja IHSG pun berada di urutan ke 13 dari indeks saham acuan global. Posisi Indonesia di bawah Singapura, yang indeks sahamnya turun 5,01 persen.
Tak hanya kinerja IHSG turun, total aliran dana investor asing pun cenderung keluar dari pasar modal Indonesia. Secara year to date, aliran dana investor asing tinggal Rp 2,96 triliun pada Jumat pekan lalu. Padahal pada 2014, aliran dana investor asing sempat mencapai Rp 57 triliun. Kapitalisasi pasar saham BEI pun turun menjadi Rp 4.932 triliun pada Jumat 7 Agustus 2015 ketimbang Januari 2015 di kisaran Rp 5.287 triliun.

"Kinerja IHSG turun tidak terlepas dari hasil kinerja emiten tidak terlalu bagus. Hal itu lantaran pertumbuhan ekonomi melambat. Karena itu, pemerintah dapat memperbaiki fundamental ekonomi dulu. Memang perlu banyak pembenahan," kata Susy. (Ahm/Gdn).

Jokowi Optimis Pasar Modal RI Kembali Bangkit
Liputan6.com, Jakarta - Kondisi pasar modal Indonesia kini baik. Hal itu tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berada di level 5000.
Menanggapi ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai pelemahan ini tidak hanya terjadi di Indonesia namun juga banyak negara lain. Hal itu merupakan imbas dari pelemahan ekonomi global.
"Kita tahu IHSG melemah tapi kita tahu nggak hanya di Indonesia. Dialami banyak negara baik maju maupun berkembang. Ini konsekuensi melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia," katanya, Jakarta, Senin (10/8/2015).
Sebab itu, Jokowi meminta hendaknya masyarakat tak perlu khawatir. Pasalnya, dengan pertumbuhan ekonomi yang sekarang Indonesia masih masuk lima besar di dunia.
"Penegasan ini perlu karena yang sering diangkat pertumbuhan ekonomi kita melemah. Iya. Pertumbuhan ekonomi kitamasih 5 besar di dunia. Jadi kalau ada yang pesimis menurut saya keliru. Kita harus tetap optimis. Negara lain ada yang turun sampai 1,5 persen -2 persen. Kita turun 0,3 persen saja sudah ramai," jelasnya.
Jokowi mengakui, belanja modal pemerintah masih minim. Akan tetapi, dia menegaskan akan melesat pada semester II, kemudian menggerakan pertumbuhan ekonomi. "Juni belanja modal baru 12 persen tapi mau dihabisin semester II sisanya yang 88 persen," tambahnya.
Jokowi menegaskan, kondisi pasar modal saat ini ialah imbas dari perekonomian global. "Kalau ada perlambatan ekonomi 0,3 persen ya karena dunia," tandas dia. (Amd/Nrm).

-       Persamaan pada artikel diatas adalah para pemerintah ingin memberi peningkatan perubahan pasar kepada negara agar masyarakat dapat bisa lebih mendukung pemerintah dalam menjalanin masalah indeks harga saham dan pasar modal dalam negara. Dan dapat meningkatkan kepercayaan kepada negara dalam hal indeks harga saham dan pasar modal negara.

-       Perbedaan pada artikel diatas adalah pada permasalahan Ambisi dan Tantangan Pasar Modal RI yaitu "Kinerja IHSG turun tidak terlepas dari hasil kinerja emiten tidak terlalu bagus. Hal itu lantaran pertumbuhan ekonomi melambat. Karena itu, pemerintah dapat memperbaiki fundamental ekonomi dulu. Memang perlu banyak pembenahan," kata Susy. (Ahm/Gdn). Sedangkan pada artikel Jokowi Optimis Pasar Modal RI Kembali Bangkit yaitu "Penegasan ini perlu karena yang sering diangkat pertumbuhan ekonomi kita melemah. Iya. Pertumbuhan ekonomi kita masih 5 besar di dunia. Jadi kalau ada yang pesimis menurut saya keliru. Kita harus tetap optimis. Negara lain ada yang turun sampai 1,5 persen 2 persen. Kita turun 0,3 persen saja sudah ramai," jelasnya. Jadi negara kita sedang dilanda dalam posisi pertumbuhan ekonomi yang melambat maupun melemah dalam permasalahan ekonomi dibidang pasar modal negara.